sabilulmunjiat21.com

Kekuasaan Sepenuhnya Yang Berhak Hanya Allah Dalam Kehidupaan in, maka kita tidak perlu sombong terhadap orang lain
/div>

Minggu, 13 Oktober 2013

Orang meninggalkan Ilahi-Nya

Abu Nu'aim telah memberitakan dari Jubair bin Nufair dari ayahnya, katanya: Ketika sedang kami duduk-duduk dengan Al-Miqdad bin Al-Aswad r.a. pada suatu hari, tiba-tiba datang kepadanya seorang lelaki, lalu berkata: Beruntunglah kedua belah mata yang telah melihat Rasulullah SAW. Demi Allah, kami sungguh bercita-cita jika dapat melihat apa yang engkau lihat, dan menyaksikan apa yang engkau saksikan, engkau telah mendengar, lalu engkau merasa kagum dari kebaikan yang dikatakan kepadamu!

Mendengar itu, Al-Miqdad bin Al-Aswad pun menghadapinya seraya berkata: Mengapa sampai ada seseorang di antara kamu yang bercita-cita untuk berada dalam sesuatu zaman yang telah dilewatkan oleh Allah azzawajalla, padahal dia sendiri masih tidak yakin apa yang terjadi ke atas dirinya sekiranya dia hadir pada zaman itu! Demi Allah, telah hadir di zaman Rasulullah SAW itu beberapa kaum, yang akan ditelungkupkan muka mereka menghujam neraka jahannam, karena mereka tidak menyambut seruannya dan tidak mempercayainya sama sekali. Bukan sebaiknya kamu bersyukur kepada Allah, karena Dia tiada melahirkan kamu, melainkan kamu telah mengenal Tuhan kamu serta mempercayai apa yang dibawa oleh Nabi kamu 'alaihis-salam, sedang kamu terhindar dari azab yang ditimpakan ke atas selain kamu itu? Demi Allah, sungguh Nabi SAW telah dibangkitkan pada suatu zaman yang sangat berat yang pernah dibangkitkan dari para Nabi yang sebelumnya. Beliau dibangkitkan pada masa yang penuh kerusakan dan jahiliah, yang mana manusia memandang agama itu tiada yang lebih baik dari menyembah berhala sebagai tuhan. Lalu beliau didatangkan membawa Al-Quran yang membedakan antara yang hak dengan yang batil, memisahkan antara ayah dan anaknya, sehingga ada orang yang mendapati ayahnya, atau anaknya, atau saudaranya sendiri kafir, sedang Allah telah membuka kunci hatinya untuk menampung iman, dan dia mengetahui akan binasalah siapa yang memasuki api neraka itu, sehingga tidak betah lagi pemikirannya karena dia mengetahui bahwa ada orang yang paling dekat kekerabatnya berada di dalam api neraka! Dan hal itu tepat sekali dengan apa yang disebutkan Allah azzawajalla 'Tuhan kami! jadikanlah anak isteri kami penyelamat bagi kami!'
(Hilyatul Auliya' 1:175)

Tidak ada komentar: